Sajak dan Puisi Terindah

08Apr08

PATAH HATI

Yang terbujur kaku di sudut hati
Berbungkus kain kafan tapi belum mati
Terserak dan terberai
Tak mampu ku kumpulkan lagi
Aku memang sudah patah hati

………………………………………………………

Sumber : http://watonblog.wordpress.com

Saya sedang tidak patah hati kok sodara. Itu hanya sepenggal puisi atau sajak atau apapun namanya yang saya cuplik dari Blog tempat “curhat saya dulu”, yang kebetulan sudah lama tidak saya rawat.

Hari ini baru teringat kembali dan meluangkan waktu untuk menengok dan membacanya lagi. Saya cukup surprise juga ternyata blog saya itu masih ada yang mengunjungi dan ada yang meninggalkan banyak komen di sana.

Sebelum saya menikah, kemudian menjadi ayah dari anak saya, dahulu begitu mudah saya mengungkapkan uneg-uneg lewat sebait puisi atau sajak di blog itu. Tetapi sekarang?….jangankan berpuisi atau bersajak…kepikiran kata-katanya saja enggak. Sepertinya kreasi kata-kata di otak saya udah mulai tumpul dan hilang.

Yang ada di otak dan pikiran saya itu cuma bayangan wajah anak saya. Rasa rindu untuk segera pulang setiap kali kerja atau bepergian. Hanya agar segera bisa melewatkan waktu untuk bercanda, bercengkerama dan menatap wajahnya sampai puas. Dia anugerah, sajak dan puisi terindah bagi saya.

Filed under: keluarga, thought   |  28 Comments